- Home »
- cerita lucu »
- Kisah Tiga Anak Kembar "Cerita Humor Lucu"
Unknown
Di suatu tempat ada seorang ibu yang sedang mengandung bayi, dan setelah
diperiksa pada seorang dukun, ternyata ibu tersebut mengandung bayi
kembar tiga laki-laki.
Walaupun sudah bertahun-tahun tak ada satupun tanda-tanda bahwa bayi yang dikandungnya akan keluar. Karena sang ibu tersebut tak kunjung-kunjung melahirkan juga, maka bayi kembar tiga tersebut tua di dalam perut.
Karena sudah bertahun-tahun di dalam perut, bayi kembar tiga itupun akhirnya bisa bicara dan berbincang-bincang sesama saudaranya.
Bayi Tertua : " Jika aku besar nanti aku ingin jadi kepala PLN saja !"
Bayi Tengah dan Bayi Termuda : " Hah !!! Kenapa kakak ingin jadi kepala PLN??? "
Bayi Tertua : " Aku ingin menerangi tempat kita ini, soalnya dari dulu gelap sekali tempat kita ini !"
Bayi Tengah dan Bayi Termuda : " Ohh...."
Bayi Tengah : " Kalau aku ingin jadi kepala PU saja ! "
Bayi Tertua : " Kenapa kamu ingin jadi kepala PU dik? "
Bayi Tengah : " Aku ingin membuat jalan, agar kita bisa keluar dari tempat ini kak "
Bayi Tertua : " Ohh... Kalau kamu adik bungsu, Mau jadi apa ? "
Bayi Termuda : " Kalau aku ingin jadi seorang Detektif kak !!! "
Bayi Tengah : " Mengapa kamu ingi jadi Detektif ?! "
Bayi Tertua : " Iya kenapa ????"
Bayi Termuda : " Aku ingin menyelidiki si 'Kepala Gundul' yang bermulut satu kak. Soalnya tiap malam dia selalu muncul dan selalu muntah !!! "
Bayi Tertua dan Bayi Tengah : " Iya kami juga penasaran dengan dia ? "
Komentar Paijo "Cerita Humor Lucu"
Paijo adalah seorang pesuruh di sebuah SMA swasta yang cukup terkenal.
Suatu siang, Paijo melihat kerumunan puluhan murid dan beberapa guru di
teras ruangan kelas pelajaran Fisika. Dari suara ributnya, mungkin ada
kejadian luar biasa di situ. Paijo semula acuh tak acuh, namun akhirnya
ia datang mendekat juga karena salah satu guru yang juga wakil kepala
sekolah memanggilnya.
Setelah diusut, ternyata ada seorang siswa yang sehabis pelajaran olah raga menendang bola yang seharusnya dia bawa ke gudang. Sialnya bola tadi mengenai kaca jendela nako sampai hancur berantakan.
Dasar sekolah swasta yang sudah terbiasa berdemokrasi, tidak heran kalau guru-guru di situ memberikan komentar atas kejadian tadi. Lagi pula ini berhubungan dengan kurikulum baru yang berbasis kompetensi (KBK) di mana para siswa diharapkan tidak hanya tahu teori tapi juga harus tahu keadaan nyata dalam situasi apapun. Berikut ini adalah dialog dari beberapa guru yang ada di situ.
Wakil Kepala Sekolah: “Bagaimana pendapat atau komentar bapak-bapak guru tentang kejadian tadi ?”
Guru Fisika: “Gerakan bola tadi merupakan contoh dari gerak balistik atau gerak peluru.”
Guru Kimia: “Massa kaca sebelum dan sesudah pecah sama.”
Guru Matematika: “Lintasan bola tadi pasti merupakan kurva melengkung parabola.”
Wakil Kepala Sekolah: “Bagus sekali komentarnya. Bagaimana menurut pak Sugih?”
Pak Sugih yang guru ekonomi menjawab: “Untuk mengganti kaca yang pecah perlu biaya Rp 100.000 pak.”
Wakil Kepala Sekolah: “Itu tidak masalah, kita bisa minta ke orang tua siswa yang menendang bola tadi. Bagaimana menurut Pak Paijo ?”
Paijo kaget setengah mati karena tidak menyangka kalau akan dimintai pendapat atau komentar. Tapi untuk menjaga gengsi, lagi pula dia pernah ikut nguping waktu guru-guru ditatar KBK, Paijo memberikan komentar menurut disiplin ilmunya.
Paijo: “Kalau ditinjau dari disiplin ilmu saya pak, pecahan kaca tadi… eh… anu… menambah pekerjaan saya tapi tidak menaikkan gaji saya pak!”
Wakil Kepala Sekolah: “Pintar juga pak Paijo, ada musibah malah digunakan kesempatan untuk minta naik gaji.”
Setelah diusut, ternyata ada seorang siswa yang sehabis pelajaran olah raga menendang bola yang seharusnya dia bawa ke gudang. Sialnya bola tadi mengenai kaca jendela nako sampai hancur berantakan.
Dasar sekolah swasta yang sudah terbiasa berdemokrasi, tidak heran kalau guru-guru di situ memberikan komentar atas kejadian tadi. Lagi pula ini berhubungan dengan kurikulum baru yang berbasis kompetensi (KBK) di mana para siswa diharapkan tidak hanya tahu teori tapi juga harus tahu keadaan nyata dalam situasi apapun. Berikut ini adalah dialog dari beberapa guru yang ada di situ.
Wakil Kepala Sekolah: “Bagaimana pendapat atau komentar bapak-bapak guru tentang kejadian tadi ?”
Guru Fisika: “Gerakan bola tadi merupakan contoh dari gerak balistik atau gerak peluru.”
Guru Kimia: “Massa kaca sebelum dan sesudah pecah sama.”
Guru Matematika: “Lintasan bola tadi pasti merupakan kurva melengkung parabola.”
Wakil Kepala Sekolah: “Bagus sekali komentarnya. Bagaimana menurut pak Sugih?”
Pak Sugih yang guru ekonomi menjawab: “Untuk mengganti kaca yang pecah perlu biaya Rp 100.000 pak.”
Wakil Kepala Sekolah: “Itu tidak masalah, kita bisa minta ke orang tua siswa yang menendang bola tadi. Bagaimana menurut Pak Paijo ?”
Paijo kaget setengah mati karena tidak menyangka kalau akan dimintai pendapat atau komentar. Tapi untuk menjaga gengsi, lagi pula dia pernah ikut nguping waktu guru-guru ditatar KBK, Paijo memberikan komentar menurut disiplin ilmunya.
Paijo: “Kalau ditinjau dari disiplin ilmu saya pak, pecahan kaca tadi… eh… anu… menambah pekerjaan saya tapi tidak menaikkan gaji saya pak!”
Wakil Kepala Sekolah: “Pintar juga pak Paijo, ada musibah malah digunakan kesempatan untuk minta naik gaji.”
Kendaraan Di Surga "Cerita Humor Lucu"
Tiga pria meninggal dan masuk surga.
Surga mempunyai peraturan bahwa setiap orang baik jahat maupun orang baik akan mendapat kendaraan yang pantas dengan perbuatannya.
Lelaki pertama tiba dan malaikat bertanya, “Berapa tahun kamu menikah?”
Jawab lelaki pertama, “20 tahun.”
“Berapa kali kamu mengkhianati istrimu?”
Jawab lelaki pertama, “5 kali.”
“Baiklah,” jawab sang malaikat, “Kamu boleh masuk tapi hanya mendapat Kijang.”
Lelaki pertama pun berlalu dengan Kijangnya.
Berikutnya adalah lelaki kedua. “Berapa tahun kamu menikah?”
Jawab lelaki kedua, “30 tahun.”
“Berapa kali kamu mengkhianati istrimu?”
“2 kali.”
“Lumayan… Kamu pantas mendapatkan BMW.”
Tibalah kini lelaki ketiga dan malaikat pun mengajukan pertanyaan yang sama yang dijawab si lelaki ketiga, “50 tahun.”
“Berapa kali kamu mengkhianati istrimu?”
“Tidak pernah.”
“Luar biasa! Ini kunci untuk Ferrari.”
Suatu hari, tatkala lelaki pertama dan kedua tadi tengah mengendarai
mobilnya, mereka melihat lelaki ketiga duduk di tepi jalan sambil menangis.
Mereka menghampirinya dan bertanya “Ngapain kamu nangis? Ga’ puas sama Ferrari?”
Jawab lelaki ketiga sambil mengusap air matanya, “Tadi aku berpapasan dengan istriku yang sedang naik sepeda…”
Surga mempunyai peraturan bahwa setiap orang baik jahat maupun orang baik akan mendapat kendaraan yang pantas dengan perbuatannya.
Lelaki pertama tiba dan malaikat bertanya, “Berapa tahun kamu menikah?”
Jawab lelaki pertama, “20 tahun.”
“Berapa kali kamu mengkhianati istrimu?”
Jawab lelaki pertama, “5 kali.”
“Baiklah,” jawab sang malaikat, “Kamu boleh masuk tapi hanya mendapat Kijang.”
Lelaki pertama pun berlalu dengan Kijangnya.
Berikutnya adalah lelaki kedua. “Berapa tahun kamu menikah?”
Jawab lelaki kedua, “30 tahun.”
“Berapa kali kamu mengkhianati istrimu?”
“2 kali.”
“Lumayan… Kamu pantas mendapatkan BMW.”
Tibalah kini lelaki ketiga dan malaikat pun mengajukan pertanyaan yang sama yang dijawab si lelaki ketiga, “50 tahun.”
“Berapa kali kamu mengkhianati istrimu?”
“Tidak pernah.”
“Luar biasa! Ini kunci untuk Ferrari.”
Suatu hari, tatkala lelaki pertama dan kedua tadi tengah mengendarai
mobilnya, mereka melihat lelaki ketiga duduk di tepi jalan sambil menangis.
Mereka menghampirinya dan bertanya “Ngapain kamu nangis? Ga’ puas sama Ferrari?”
Jawab lelaki ketiga sambil mengusap air matanya, “Tadi aku berpapasan dengan istriku yang sedang naik sepeda…”
Pengarang Menerka Umur "Cerita Humor Lucu"
Ibu Atika bertemu dengan Pengarang terkenal Indonesia dan bertanya kepadanya.
Ibu Atika : "Coba anda terka, berapa umur saya?"
Pengarang : "Kalau saya perhatikan gigi Ibu yang yang terawat baik, saya taksir Ibu paling-paling 18 tahun. Tapi melihat rambut Ibu yang masih hitam dan indah, Ibu mungkin tak lebih dari 22 tahun. Dari kulit Ibu yang masih mulus ini saya kira Ibu 19 tahun."
Begitu senangnya Nyonya itu mendengar jawaban si Pengarang.
Tapi tiba-tiba si Pengarang tersebut kemudian menambahkan : "Yah, bisa saya simpulkan umur Ibu kira-kira 18 + 22 + 19atau sama dengan 59 tahun."
Ibu Atika : "Coba anda terka, berapa umur saya?"
Pengarang : "Kalau saya perhatikan gigi Ibu yang yang terawat baik, saya taksir Ibu paling-paling 18 tahun. Tapi melihat rambut Ibu yang masih hitam dan indah, Ibu mungkin tak lebih dari 22 tahun. Dari kulit Ibu yang masih mulus ini saya kira Ibu 19 tahun."
Begitu senangnya Nyonya itu mendengar jawaban si Pengarang.
Tapi tiba-tiba si Pengarang tersebut kemudian menambahkan : "Yah, bisa saya simpulkan umur Ibu kira-kira 18 + 22 + 19atau sama dengan 59 tahun."
Pekerjaan di Rumah Sakit Jiwa "Cerita Humor Lucu"
Gara-gara krisis moneter ini, den bagus menjadi stres berat dan berubah
pikirannya. Dan kini terpaksa masuk ke Rumah sakit Jiwa Harapan Waras.
Seperti biasa, di rumah sakit itu tiap hari diberi pekerjaan oleh Dokter, ada yang menyapu lantai, membersihkan kaca, menyapu halaman, dsb. Kebetulan den bagus diberi tugas menyiram bunga tiap sore.
Suatu sore, hujan deras sekali. Temen-temen den bagus sudah mengerjakan jobnya sendiri-sendiri. Ada yang menyapu, mengelap kaca dsb.
Den bagus bingung, merasa nggak enak temen-temennya kerja, takut nanti dimarahi dosennya. Takut nggak diluluskan jadi waras...
Kemudian dia lari ke belakang ambil payung dan embernya... Sambil memegang payung, den bagus cuek aja menyiram bunga...
Temen-temen yang pada gila, melihat den bagus menyiram bunga sambil geleng-geleng kepala berkata : "Gile beneeeeeerrrrr".
Seperti biasa, di rumah sakit itu tiap hari diberi pekerjaan oleh Dokter, ada yang menyapu lantai, membersihkan kaca, menyapu halaman, dsb. Kebetulan den bagus diberi tugas menyiram bunga tiap sore.
Suatu sore, hujan deras sekali. Temen-temen den bagus sudah mengerjakan jobnya sendiri-sendiri. Ada yang menyapu, mengelap kaca dsb.
Den bagus bingung, merasa nggak enak temen-temennya kerja, takut nanti dimarahi dosennya. Takut nggak diluluskan jadi waras...
Kemudian dia lari ke belakang ambil payung dan embernya... Sambil memegang payung, den bagus cuek aja menyiram bunga...
Temen-temen yang pada gila, melihat den bagus menyiram bunga sambil geleng-geleng kepala berkata : "Gile beneeeeeerrrrr".
Dimarahi Ibu Karena Merokok "Cerita Humor Lucu"
Ibu : "Kamu masih kecil sudah merokok mau jadi apa nanti kamu?"
Anak : "Oh maaf bu saya hanya memberi contoh ke adik-adik."
Ibu : "Memberi contoh supaya adikmu ikut-ikutan merokok?"
Anak : "Oh tidak bu saya hanya memberi contoh kalau merokok itu... pasti kena marah ibu."
www.wahyuboisheda.blogspot.com