Unknown
Bulan
merupakan benda langit yang mengelilingi Bumi. Selain itu, Bulan juga berputar pada porosnya (rotasi). Waktu yang diperlukan Bulan untuk mengelilingi Bumi
sama dengan waktu yang diperlukan Bulan untuk melakukan satu kalirotasi, yaitu
29,5 hari. Oleh karena itu, bagian Bulan yang menghadap Bumi selalu sama dari
waktu ke waktu.
Di Bulan tidak ada kehidupan. Tanah di Bulan sangat gersang dan tidak
terdapat air dan udara. Suhu pada malam hari sangat panas. Hal tersebut terjadi
karena di Bulan tidak terdapat atmosfer yang melindungi agar udara dan air
tidak hilang, serta mempertahankan suhu antara siang dan malam.
Permukaan Bulan memantulkan cahaya Matahari. Cahaya Matahari yang di
pantulkan oleh Bulan sebenarnya tidak terlalu banyak. Akan tetapi, karena
cahaya Matahari sangat terang, membuat Bulan terlihat seperti bola yang
berpijar. Cahaya Matahari yang diterima oleh Bulan di di pantulkan ke Bumi,
Bulan seolah-olah tampak bercahaya. Selama Bulan beredar mengelilingi Bumi, adakalanya
Bulan menerima cahaya Matahari secara utuh, ada kalanya sebagia, dan adakalanya
tidak menerima cahaya karena cahaya Matahari terhalang oleh Bumi.
Selama
Bulan bergerak mengelilingi Bumi, terjadi perubahan sudut antara posisi
Matahari, Bulan, dan Bumi. Perubahan bentuk bulan tersebut dinamakan fase Bulan.
Fase-fase Bulan tersebut adalah sebagai berikut.
a.
Fase Bulan Muda atau Bulan Mati
Pada fase pertama, Bulan hamper tidak dapat di lihat dari Bumi. Hal ini
terjadi karena posisis bulan berada mi Matahari dan Bumi. Permukaan Bulan yang
menghadap Matahari mendapatkan cahaya Matahari, sedangkan dari Bumi hanya
terlihat bagian Bulan yang membelakangi cahaya Matahari. Oleh karena itu, Bulan
tampak sangat gelap dan tidak terlihat dari Bumi.
b.
Fase Bulan Sabit
Setelah satu atau dua hari perjalanan Bulan mengelilingi Bumi., pengamat
dari Bumi dapat melihat separuh sisi Bulan yang mendapat cahaya Matahari.
c.
Fase Bulan Separuh
Setelah tujuh hari perjalanan Bulan mengelilingi Bumi, pengamat dari Bumi
dapat melihat separuh sisi Bulan yang mendapat cahaya Matahari.
d.
Fase Bulan Bungkuk (Tiga perempat)
Setelah sebelas hari bulan mengelilingi Bumi, pengamat dari Bumi dapat
melihat tiga perempat sisi Bulan yang terkena cahaya Matahari.
e.
Fase Bulan Purnama
Pada
fase Bulan purnama seleruh sisi Bulan yang terkena cahaya Matahari menghadap
Bumi, sehingga pengamat di Bumi dapat melihat seluruh pantulan cahaya Matahari.
Bulan terlihat bulat bercahaya penuh. Pada saat ini posisi Bumi berada di
antara Matahari dan Bulan, tetapi tidak berada pada satu garis lurus. Setelah bentuk
Bulan purnama, bentuk-bentuk Bulan kembali seperti bentuk semula, yaitu
berbentuk Bulan Bangkuk, Bulan Separuh, Bulan Sabit, dan Bulan Mati.
www.wahyuboisheda.blogspot.com